Jenis dan Bahaya Plastik yang Perlu Kita Ketahui
Seperti yang sudah dijelaskan pada artikel serial sebelumnya, plastik sudah menjadi bagian tak terhindarkan dari kita. Plastik pada dewasa ini sudah tak terhitung lagi jumlahnya.
Plastik pertama kali diperkenalkan abad ke-19 oleh Alexander Parkes pada sebuah ekshibisi internasional di London, Inggris. Plastik temuan pria kelahiran Brimingham itu kemudian dikenal dengan istilah Parkesin yang dibuat dari bahan organik dari selulosa.
Parkesin inilah yang kemudian menghasilkan produk seperti gagang pisau, sisir, kancing, dan lain sebagainya. Lebih dari itu, dewasa ini perkembangan dan pemanfaatan produk atau alat berbahan plastik sudah sangat berkembang pesat.
Namun, mayoritas dari kita hanya sebatas tahu produk yang dihasilkan benda bernama plastik. Sebelum menjadi sebuah produk, setidaknya kita perlu mengetahui bahwa plastik juga terdapat jenis-jenisnya.
Berikut adalah jenis-jenis plastik yang perlu kita ketahui:
- PETE (Polythylene Terephthalate)
Jenis plastik yang pertama ini merupakan salah satu yang sering digunakan oleh kita sebagai wadah makanan. Selain itu, berbagai kemasan minyak goreng, botol air mineral, dan pembungkus minuman menggunakan jenis plastik PETE.
Jenis plastik PETE biasanya hanya bisa digunakan sekali pakai saja, dan disarankan tidak dipakai berulang kali. Dalam jenis plastik ini sulit dibersihkan dari bakteri.
Selain itu, jenis plastik PETE juga tidak diperbolehkan terkena air panas. Sebab, akan mengeluarkan zat bernama karsinogen yang dapat menyebabkan kanker.
- HDPE (High Density Poluethylene)
Jenis plastik kedua ini memiliki sifat bahan yang keras. Dikarenakan sifat bahannya yang keras itu, plastik HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang relatif aman digunakan. Reaksi kimia antara makanan dan minuman bisa dicegah oleh plastik jenis HDPE.
Jenis plastik HDPE biasanya dipakai sebagai bahan pembuatan galon air minum, botol susu, mainan, dan plastik belanja. Jenis plastik HDPE bisa digunakan kembali atau didaur ulang.
Namun, meski relatif aman dan bisa didaur ulang, kita tetap disarankan untuk tetap tidak digunakan berulang kali.
- PVC (Polyvinyl Chlorida)
Plastik PVS memiliki sifat lembut, fleksibel, dan bisa didaur ulang. Biasanya digunakan untuk pembuatan botol detergen, botol sampo, botol sabu, pipa paralon, komponen kabel, dan mainan anak-anak.
Jenis plastik ini, dalam hal penggunaannya, tidak boleh digunakan untuk menyimpan makanan dan minuman. Sebab, dalam kandungan plastik PVC terdapat zat Diethylhydroxylamine (DEHA) yang dapat merusak ginjal dan hati.
- LDPE (Low-Density Plyethylene)
Jika kita tahu pembungkus buah-buahan segar dan kantong belanja di pasar, maka itu termasuk jenis plastik LDPE. Jenis plastik yang satu ini masih relatif aman digunakan sebagai pembungkus makanan.
Bahan plastik yang satu ini memiliki daya resistensi yang cukup baik terhadap reaksi zat kimia.
- PP (Polypropylene)
Salah satu jenis platik yang aman digunakan sebagai pembungkus makanan dan minuman adalah PP. Jenis plastik yang satu ini mampu resistan dan mencegah terjadinya reaksi kimia. Tak hanya itu saja, plastik PP juga tahan terhadap panas.
Dalam hal penggunaan, plastik PP bisa digunakan berulang kali dan bisa didaur ulang. Plastik jenis ini bisa menjaga bahan di dalamnya dari gangguan kelembapan.
Selain digunakan sebagai pembungkus makanan dan minuman, contoh lain dari pengunaan plastik PP seperti produk ember, tali, kotak margarin, dan kaleng cat plastik.
- PS (Polystyrene)
Jenis plastik PS sering kita jumpai di lingkungan sekitar. Jenis plastik yang murah, ringan, dan mudah dibentuk ini digunakan sebagai pembuatan styrofoam, botol minuman ringan, karton, dan kotak makan.
Namun, meski keberadaanya yang dianggap murah dan mudah dibuat, jenis plastik yang satu ini tidak dianjurkan sebagai bungkus makanan. Sebab, dalam jenis plastik PS terdapat zat styrene yang bisa keluar ketika terkena makanan atau minuman dalam keadaan panas.
Zat styrene yang ada dalam kandungan plastik ini dilaporkan banyak menimbulkan masalah kesehatan. Seperti kerusakan otak, mengganggu hormon estrogen pada perempuan, dan mengganggu sistem saraf.
***
Dari uraian beberapa jenis plastik di atas, tentu kita bisa merefleksikan tentang betapa bahayanya kandungan yang ada pada plastik. Beragam zat kimia yang terkandung dalam plastik memiliki risikonya masing-masing terhadap tubuh kita.
Maka, sudah seyogianya kita diajak untuk lebih bijak lagi dalam menggunakan, memanfaatkan, serta mengelola benda bernama plastik.
Risiko atau bahaya laten plastik ada di sekitar kita. Mari lebih bijak lagi!
______________
*Pasti Angkut/Nardi